Jual Molecular Sieve - Harga Molecular Sieve
Kandungan gas di udara terdiri dari Nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida, gasgas lain (Ne, He, H, Xe). Pengertian dari pencemaran udara itu sendiri ialah peristiwa pemasukan dan/atau penambahan senyawa, bahan, atau energi ke dalam lingkungan udara akiba t kegiatan alam dan manusia sehingga temperatur dan karakteristik udara tidak sesuai lagi untuk tujuan pemanfaatan yang paling baik. Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa nilai lingkungan udara tersebut telah menurun.
Di Amerika Serikat, industri memberikan bagian yang relatif kecil pada pencemaran atmosferik jika dibandingkan dengan pengangkutan. Namun, karena kegiatan industry merupakan aktivitas yang mudah diamati dan merupakan golongan sumber pencemaran titik (point source of pollution), masyarakat pada umumnya lebih menganggap industri sebagai sumber utama polutan yang menyebabkan udara tercemar. Belum lagi dengan limbah padat dan limbah cair industri yang semakin memperparah imagenegatif industri di masyarakat. Suatu penelitian dari Ross [1972] menyatakan bahwa pengangkutan merupakan sumber yang memberikan iuran terbesar dalam emisi pencemar per tahun dan hal ini terus meningkat karena adanya penambahan kendaraan dalam lalu lintas di jalan raya pada lima tahun terakhir.
Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang gbersihh disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebat cemaran (pollutant). Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder.
- Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran.
- Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.
Sumber cemaran dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor, fasilitas, pabrik, instalasi atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer.
Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu:
- Sumber tetap (stationery source) seperti: pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga, jasa, dan lain-lain dan sumber bergerak (mobile source) seperti: truk, bus, pesawat terbang, dan kereta api. Lima cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran udara global adalah:
- Karbon monoksida (CO),
- Nitrogen oksida (Nox),
- Hidrokarbon (HC),
- Sulfur oksida (SOx)
- Partikulat.
Selain cemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang memberikan dampak sekunder terhadap komponen lingkungan ataupun cemaran yang dihasilkan akibat transformasi cemaran primer menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran sekunder yang dapat mengakibatkan dampak penting baik lokal, regional maupun global yaitu:
- CO2 (karbon monoksida),
- Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog),
- Hujan asam,
- CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon),
- CH4(metana).
Sebagai pencemar udara terutama apabila konsentrasi gas tersebut melebihi tingkat konsentrasi normal dan dapat berasal dari sumber alami (seperti gunung api) serta juga gas yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources). Senyawa pencemar udara itu sendiri digolongkan menjadi (a) senyawa pencemar primer, dan (b) senyawa pencemar sekunder. Senyawa pencemar primer adalah senyawa pencemar yang langsung dibebaskan dari sumber sedangkan senyawa pencemar sekunder ialah senyawa pencemar yang baru terbentuk akibat antar-aksi dua atau lebih senyawa primer selama berada di atmosfer. Dari sekian banyak senyawa pencemar yang ada, lima senyawa yang paling sering dikaitkan dengan pencemaran udara ialah: karbonmonoksida (CO), oksida nitrogen (NOx), oksida sulfur (SOx), hidrokarbon (HC),dan partikulat (debu).Pencemaran udara yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat ditimbulkan dari 6 (enam) sumber utama, yaitu:
- pengangkutan dan transportasi
- kegiatan rumah tangga
- pembangkitan daya yang menggunakan bahan bakar fosil
- pembakaran sampah
- pembakaran sisa pertanian dan kebakaran hutan
- pembakaran bahan bakar dan emisi proses
Pada waktu proses pengolahan, gas juga timbul sebagai akibat reaksi kimia maupun fisika. Sebagian besar gas maupun partikel terjadi pada ruang pembakaran, sebagai sisa yang tidak dapat dihindarkan dan karenanya harus dilepaskan melalui cerobong asap. Banyak jenis gas dan partikel gas lepas dari pabrik melalui cerobong asapataupun penangkap debu harus ditekan sekecil mungkin dalam upaya mencegah kerusakan lingkungan. Pada umumnya limbah gas dari pabrik bersumber dari penggunaan bahan baku, proses, dan hasil serta sisa pembakaran. Pada saat pengolahan pendahuluan, limbahgas maupun partikel timbul karena perlakuan bahan-bahan sebelum diproses lanjut. Limbah yang terjadi disebabkan berbagai hal antara lain; karena reaksi kimia, kebocoran gas, hancuran bahan.
Untuk info dan pemesanan hubungi :
022-7239019
0821 4000 2080
0856 2476 9005
0857 2352 9677
0813 2259 9149
Pin BB: 29d2de88
32dbbfbo
e-Mail:
adywater@gmail.com
Kantor :
Surabaya :
Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo ( Telp : 081330447814 )
Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat Kode Pos: 11480
Bandung:
Jalan Mande Raya Bo 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung