Jumat, 27 Februari 2015

Jual Molecular Sieve - Harga Molecular Sieve

 Jual Molecular Sieve - Harga Molecular Sieve


PROSES PENGOLAHA  POLUSIPROSES PENGOLAHAN LIMBAH GAS INDUSTRY
    Kandungan gas di udara terdiri dari Nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida,  gasgas lain (Ne, He, H, Xe). Pengertian  dari pencemaran udara  itu  sendiri  ialah  peristiwa pemasukan dan/atau penambahan senyawa, bahan, atau energi ke dalam lingkungan udara akiba t  kegiatan alam dan manusia sehingga temperatur dan karakteristik udara tidak sesuai lagi untuk tujuan pemanfaatan yang paling baik. Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa nilai lingkungan udara tersebut telah menurun.
    Di Amerika Serikat, industri memberikan bagian yang relatif kecil pada pencemaran atmosferik jika dibandingkan dengan pengangkutan. Namun, karena kegiatan industry merupakan aktivitas yang mudah diamati dan merupakan golongan sumber pencemaran  titik (point source of pollution), masyarakat pada umumnya lebih menganggap industri  sebagai sumber utama polutan yang menyebabkan udara tercemar. Belum lagi dengan limbah  padat  dan limbah cair  industri  yang semakin memperparah  imagenegatif  industri di masyarakat. Suatu penelitian dari Ross [1972] menyatakan bahwa pengangkutan  merupakan  sumber  yang memberikan iuran terbesar dalam emisi pencemar per tahun dan  hal ini terus meningkat  karena adanya  penambahan  kendaraan  dalam  lalu  lintas di jalan raya pada lima tahun terakhir.
    Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang gbersihh disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat  mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebat cemaran (pollutant). Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder.
-    Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran.
-    Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk  oleh proses kimia di atmosfer.
Sumber cemaran  dari  aktivitas  manusia  (antropogenik)  adalah  setiap  kendaraan bermotor,  fasilitas,  pabrik,  instalasi  atau  aktivitas  yang  mengemisikan  cemaran  udara primer ke atmosfer.
    Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu:
-    Sumber tetap (stationery source) seperti: pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga, jasa, dan lain-lain dan sumber bergerak (mobile source) seperti: truk, bus, pesawat terbang, dan kereta api. Lima cemaran primer yang  secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran udara global adalah:
-    Karbon monoksida (CO),
-    Nitrogen oksida (Nox),
-    Hidrokarbon (HC),
-    Sulfur oksida (SOx)
-    Partikulat.
    Selain cemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang  memberikan dampak sekunder terhadap komponen lingkungan  ataupun  cemaran yang dihasilkan akibat transformasi cemaran primer menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran sekunder yang dapat mengakibatkan dampak  penting baik lokal, regional maupun global yaitu:
-    CO2 (karbon monoksida),
-    Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog),
-    Hujan asam,
-    CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon),
-    CH4(metana).
    Sebagai pencemar udara terutama apabila konsentrasi gas tersebut  melebihi  tingkat konsentrasi normal dan dapat berasal dari sumber alami (seperti gunung api) serta juga gas yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources). Senyawa pencemar udara itu sendiri digolongkan menjadi (a) senyawa pencemar primer,  dan (b) senyawa pencemar sekunder. Senyawa pencemar primer adalah senyawa pencemar yang langsung dibebaskan  dari  sumber  sedangkan  senyawa  pencemar sekunder  ialah senyawa pencemar yang baru terbentuk akibat antar-aksi dua atau lebih senyawa primer selama berada di atmosfer. Dari  sekian  banyak  senyawa  pencemar yang ada, lima  senyawa  yang  paling sering  dikaitkan dengan pencemaran udara ialah: karbonmonoksida (CO),  oksida nitrogen (NOx), oksida sulfur (SOx), hidrokarbon (HC),dan partikulat (debu).Pencemaran  udara  yang  disebabkan  oleh  aktivitas  manusia  dapat  ditimbulkan  dari  6 (enam) sumber utama, yaitu:
-    pengangkutan dan transportasi
-    kegiatan rumah tangga
-    pembangkitan daya yang menggunakan bahan bakar fosil
-    pembakaran sampah
-     pembakaran sisa pertanian dan kebakaran hutan
-    pembakaran bahan bakar dan emisi proses
    Pada  waktu  proses  pengolahan,  gas  juga  timbul  sebagai  akibat  reaksi  kimia  maupun fisika. Sebagian besar gas maupun partikel terjadi pada ruang pembakaran, sebagai sisa  yang tidak  dapat  dihindarkan  dan  karenanya  harus  dilepaskan  melalui  cerobong asap. Banyak jenis gas dan partikel  gas  lepas  dari  pabrik  melalui  cerobong  asapataupun  penangkap debu harus ditekan sekecil mungkin dalam upaya mencegah kerusakan lingkungan. Pada umumnya limbah gas dari pabrik bersumber dari penggunaan bahan  baku, proses, dan hasil serta sisa pembakaran. Pada saat pengolahan pendahuluan, limbahgas maupun partikel  timbul  karena  perlakuan  bahan-bahan  sebelum  diproses lanjut. Limbah yang terjadi disebabkan berbagai hal antara lain;  karena reaksi kimia, kebocoran gas, hancuran bahan.

Untuk info dan pemesanan hubungi :
022-7239019
0821 4000 2080
0856 2476 9005
0857 2352 9677
0813 2259 9149
Pin BB: 29d2de88
              32dbbfbo


e-Mail:

adywater@gmail.com

Kantor :

Surabaya :

Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo  ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo ( Telp : 081330447814 )

Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat Kode Pos: 11480

Bandung:
Jalan Mande Raya Bo 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung

Kamis, 26 Februari 2015

Jual Membran Ro - Jual Membran Ro Di Surabaya

Jual Membran Ro - Jual Membran Ro Di Surabaya

Jual Membran Ro - Jual Membran Ro Di Surabaya

NILAI TDS (TOTAL DISSOLVE SOLID) DALAM AIR MINUM
    Tidak sedikit kandungan material ? material organik dan anorganik larut dalam air. Air merupakan pelarut universal yang dapat melarutkan berbagai jenis material, salah satunya material yang berbentuk padatan (solid). Salah satu cara untuk menentukan kualitas air adalah dengan menentukan nilai kelarutan suatu padatan (Total dissolve solid). Metode ini merupakan metode yang sering digunakan sebagai parameter kualitas air dalam sistem pengolahan air. Menurut peraturan kementrian kesehatan Indonesia, syarat nilai TDS dalam air maksimal 500 ppm (mg/L).
    Di negara-negara yang maju untuk membuat Air Mineral, air harus dimurnikan terlebih dahulu setelah itu baru ditambahkan mineral didalamnya, sehingga jumlah dan jenis mineralnya terkontrol. Standar air minum yang masuk klasifikasi air murni diatur oleh USP dengan peraturan No, 23th, 1995 dengan TDS (Total Dissolved Solid / jumlah zat padat terlarut) max. 10 ppm atau sesuai standard yang dikeluarkan NSF (National Sanitation Foundation), air bersih dan murni memiliki TDS kurang dari 40 ppm.
    Jadi kita harus bisa membedakan mana mineral organik dan mineral anorganik. Air matang hanya membunuh kuman dan bakteri, tidak membuang kandungan logam. malah air yg direbus dengan panci alumunium, justru menambah jumlah kandungan logamnya. air minum kemasan justru lebih parah. krn gak beda jauh sama air tanah kualitasnya. Air proses Reverse Osmosis dan destilasi merupakan air terbaik.
Cara Pengujian TDS (Total Dissolved solids)
    Sistem purifikasi air minum terbaik yang terdapat dipasaran, tetap harus dimonitor dengan TDS meter untuk memastikan filter atau membran bekerja dengan baik, atau harus dilakukan penggantian terhadap kerjanya untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak diinginkan dan bakteri yang terlarut didalam air. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pentingnya untuk memeriksa level TDS air minum kita :

1) Rasa/Kesehatan
    Air yang memiliki level TDS tinggi memiliki rasa yang kurang enak, terasa agak asin, pahit, atau metalik. Bisa juga berindikasi terdapatnya mineral-mineral yang bersifat toxic. Enviromental Protection Agency (EPA) USA, menyarankan bahwa kadar maksimal kontaminan pada air minum adalah sebesar 500mg/liter (500 ppm).
2) Kinerja Filter
    Pengujian ini untuk memastikan sistem reverse osmosis atau sistem purifikasi air memiliki tingkat kemampuan pembuangan partikel-pertikel pengotor, dan diketahui kapan kita harus mengganti filter (atau membran) sistem purifikasi air minum kita.
3) Kesadahan (Hardness)
    Tingginya level TDS bisa mengindikasikan kesadahan air, yang akan menyebabkan kerak .
4) Industri
    Tingginya level TDS bisa berdampak pada kinerja beberapa peralatan, seperti boiler dan cooling tower, produksi makanan dan minuman, dan banyak lainnya.
5) Makanan dan Minuman
    Untuk mendapatkan rasa secangkir kopi yang lebih nikmat, salah satunya adalah menjaga level TDS air yang digunakannya. Diatas merupakan tabel sesuai dengan Enviromental Protection Agency (EPA) USA. Air minum ideal adalah yang memiliki level TDS 0 ? 50 ppm, dihasilkan dengan proses reverse osmosis, deionizationm microflitration, distillation, dan banyak lainnya. Air gunung (mountain spring) dan yang melalui proses filtrasi karbon berada di standar kedua. Rata-rata air tanah (air sumur) adalah 150 ? 300 ppm, masih dalam batas aman, namun bukan yang terbaik terutama untuk para penderita penyakit ginjal.

Cara Menurunkan TDS pada air
    Bagaimana cara kita menurunkan level TDS dari air minum kita?
Ada beberapa cara yang paling sering digunakan sebagai sistem filtrasi dan purifikasi air adalah sebagai berikut:
Karbon Filtrasi
    Charcoal, bentuk dari karbon yang memiliki permukaan yang luas, menyerap dan mengikat banyak senyawa termasuk yang bersifat toxic. Air yang melewati charcoal aktif untuk menghilangkan kandungan kontaminan di dalam air.
Reverse Osmosis (RO)
    Reverse Osmosis bekerja dengan memberikan tekanan pada air hingga memiliki tekanan untuk mampu menembus membran semi-permeable yang hanya mampu dilalui oleh molekul air tanpa kontaminan-kontaminan lain. RO merupakan metode paling berkembang untuk sistem purifikasi yang ada saat ini.
Distilasi
    Distilasi menggunakan cara menguapkan air hingga menjadi uap basah. Uap air tersebut naikmenuju ruang pendinginan sehingga terkondensasi menjadi air kembali dan ditampung. Karena benda padat terlarut secara umum tidak menjadi uap, mereka tetap dalam kondisi air yang mendidih.
Deionization (DI)
    Air dialiri melewati sela-sela elektroda positif dan elektroda negatif. Membran penseleksi ion akan membuat ion positif terlepas dari air menuju elektroda negatif, dan ion negatif menuju elektroda positif. Maka akan dihasilkan air de-ionized yang sangat murni. Namun, biasanya dilakukan treatment awal pada sebuah unit reverse osmosis untuk

Untuk info dan pemesanan hubungi :

022-7239019
0821 4000 2080
0856 2476 9005
0857 2352 9677
0813 2259 9149


Pin BB: 29d2de88
              32dbbfbo


e-Mail:
adywater@gmail.com

Kantor :

Surabaya :

Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo  ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo (Telp : 081330447814 )

Jakarta:

Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat Kode Pos: 11480

Bandung:

Jalan Mande Raya Bo 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung